Penambahan dilakukan setelah nyaris sepekan gas bersubsidi itu sulit didapat hingga memicu keresahan warga.
Dinas Perdagangan sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen pangkalan yang ada di kabupaten tersebut.
Hasilnya, ditemukan tabung gas melon hilang dari peredaran.
Seketaris Dinas Perdagangan (Kadisdag) Lampura, Sinar Barkah, memperkirakan, kelangkaan tabung gas melon karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri.
Selama ini, Disdag Lampura tidak memiliki stok gas elpiji 3 kilogram.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Lampung Utara Kembali Langka, Kalau pun Ada Harganya Rp 26-30 Ribu
“Permintaan meningkat hingga tiga kali lipat,” kata Dia, Rabu 12 Mei 2021.
Menurutnya, Disdag Lampura tidak memiliki data stok persediaan tabung gas elpiji 3 kilogram karena Pertamina dan Agen Suplayer sama sekali tidak memberi input data.
Maka pihaknya akan melakukan pemantauan kepada Pertamina, agen dan masyarakat terkait kasus ini.
“Kami dari Disdag Lampura tidak mempunyai data soal itu. Sebab, selama ini pihak Pertamina dan agen sama sekali tidak memberikan data stok persediaan tabung gas tersebut ke pihak Disdag Lampura,” katanya.
Baca juga: Warga Mampu Pakai Elpiji 3 Kg, Penyebab Gas Subsidi Langka di Tulangbawang Barat
Saat ini pihaknya akan memulai menjalin koordinasi dengan agen Pertamina dan pangkalan untuk memastikan pasokan tabung gas subsidi di Lampura.
Dia turut mengimbau agar agen di pangkalan mengutamakan gas melon kepada warga yang memang membutuhkan.
“Sore ini, ada penambahan jumlah kuota sebanyak 16.800 tabung gas melon, yang akan di salurkan ke 6 Agen Distributor yang tersebar di Lampura. Dengan jumlah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesarRp.18.000/tabung gas,” jelasnya.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )