7 Perempuan Calon Anggota Janji SDM KPU dan Bawaslu Lebih Berkualitas

7 Perempuan Calon Anggota Janji SDM KPU dan Bawaslu Lebih Berkualitas


TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum akan memiliki anggota dari perempuan. Tujuh calon perempuan akan menjadi perwakilan untuk memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan di kedua lembaga tersebut untuk periode 2022-2027.

Read More

Ketujuh calon perempuan itu adalah Betty Epsilon Idroos, Dahliah Umar, Iffa Rosita, serta Yessy Yatty Momongan untuk KPU; dan Andi Tenri Sompa, Lolly Suhenty, serta Mardiana Rusli untuk Bawaslu. Mereka akan menjalani proses terakhir yakni, mekanisme fit and proper test bersama Komisi II DPR pada 14-17 Februari 2022.

Tujuh calon anggota dari unsur perempuan ini pun menyatakan, komitmen KPU dan Bawaslu untuk memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan akan menjadi ajang pembuktian kualitas pimpinan perempuan akan sama baiknya dengan laki-laki.

Namun, mereka menekankan, angka 30 persen ini masih menjadi momok karena merupakan angka diskriminatif. Seharusnya keterwakilan perempuan pada dasarnya bisa saja disetarakan di tiap-tiap institusi, termasuk institusi negara.

“Kenapa harus 30 persen; 40, 50, 60 atau bahkan 70 persen kenapa tidak,” kata, salah satu calon anggota KPU, Iffa Rosita dalam diskusi secara daring bersama Koalisi Perempuan Indonesia, Sabtu, 12 Februari 2022.

Namun, Iffa dan para calon anggota lainnya mengakui, porsi itu akan lebih besar nantinya tergantung bagaimana perempuan mampu membuktikan kualitasnya sama seperti laki-laki. Sehingga, peluang 30 persen ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai ajang pembuktian.

“Hambatan yang harus kami akui seperti misalnya SDM yang rendah tidak bisa menginisasi perempuan itu sendiri terlibat aktif, jadi akhirnya menimbulkan kepercayaan diri yang rendah. Ini tugas kita untuk bisa tingkatkan SDM perempuan itu sendiri,” tegasnya.

Dahlia Umar dan Betty Idroos menambahkan, melalui porsi 30 persen ini para calon akan menunjukkan bahwa Indonesia sudah maju demokrasinya dengan memperlihatkan perempuan memiliki posisi yang strategis dalam seluruh cakupan dinamika politik. Apalagi penyelenggaraan pemilu adalah milik semua gender.

Andi Tenri Sompa juga menekankan, masuknya para calon anggota perempuan KPU atau Bawaslu ini ke depannya akan membuat unsur-unsur panitia dari perempuan makin berkualitas. Dia mendorong banyaknya tim seleksi dari perempuan.

“Ini karena pemilih perempuan itu berbanding lurus dengan laki-laki, dan di TPS (Tempat Pemungutan Suara) itu perempuan jauh lebih banyak dibanding laki-laki sebenarnya, jadi wajar perempuan meminta haknya meminta posisi,” paparnya.





Source link