INFO NASIONAL – PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan proses perekaman lokasi rumah (geotagging) keluarga penerima manfaat (KPM) di Bali sejak Maret 2022. Hingga pekan pertama Mei 2022, sudah selesai 65 persen.
“Kami targetkan akhir Mei, selesai,” kata Manajer Operasi Kurir KCU Denpasar Nanang Mochtamir Mintah. Agar proses geotagging dapat berjalan lebih cepat, lanjut dia, maka dilakukan penambahan tenaga. “Di Denpasar selain menggunakan karyawan Pos, juga direkrut tenaga lepas. Misalnya, driver gojek, petugas kelurahan,” ujar Nanang.
Dia menuturkan, terdapat kendala yang dialami petugas Pos saat melakukan proses geotagging di Bali, yaitu jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya berjauhan, sinyal kurang bagus, kondisi geografis, dan banyak nama jalan yang sama.
Di antara kendala tersebut dialami oleh I Made Suastayasa, petugas Pos yang melakukan geotagging ke rumah kPM. Biasanya saya tanya kepada warga setempat atau banjar untuk meyakinkan,” ujar I Made.
Dalam sehari, I Made mampu memotret 5-10 rumah KPM karena rumah penduduk berjauhan dan lokasinya di perbukitan. “Prosesnya setelah tiba di rumah KPM, saya cek KK dan KTP KPM dengan danom. Setelah cocok, barulah rumah difoto dan dilakukan geotagging,” ucapnya.
Executive General Manager KCU Denpasar Nandi Hidayat mengatakan proses geotagging di Provinsi Bali masih terus dilakukan. Sebelumnya, pencapaian penyaluran BLT minyak goreng kepada 167 ribu KPM se-Provinsi Bali mencapai 98 persen dalam 10 hari saja.(*)