Cegah Ledakan Kasus Covid-19, Epidemiolog Setuju Booster Jadi Syarat Mudik

Cegah Ledakan Kasus Covid-19, Epidemiolog Setuju Booster Jadi Syarat Mudik


TEMPO.CO, Jakarta – Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, setuju dengan menjadikan vaksinasi booster sebagai syarat mudik tahun ini. Menurut Dicky, vaksinasi lengkap atau dua kali, terbukti tidak cukup menahan ledakan kasus Covid-19.

Read More

Nggak ada ledakan kasus itu nggak jaminan, walaupun sudah vaksinasi dua dosis. Lihat di negara Amerika, Eropa, atau di Cina, dan Hong Kong, terjadi ledakan,” kata Dicky saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Maret 2022.

Dicky mengatakan, vaksinasi ketiga menjadi salah satu mitigasi atau pencegahan meningkatnya kembali penularan Covid-19 di Indonesia. Selain itu, dia juga menyarankan agar protokol kesehatan saat proses mudik tetap diawasi secara ketat.

“5M dan 3T itu harus jadi bagian yang tidak terpisahkan,” kata Dicky.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membolehkan masyarakat melakukan mudik pada Lebaran 2022. Syaratnya, masyarakat harus melakukan vaksinasi booster untuk melakukan perjalanan ke luar kota tersebut. 

Selain itu, Jokowi juga memperbolehkan umat muslim untuk menjalankan salat tarawih berjamaah di masjid. Dua tahun sebelumnya, pemerintah menghimbau pelaksanaan salat tarawih diutamakan di rumah dengan alasan saat itu kasus Covid-19 cukup tinggi. Namun berbeda dengan kondisi saat ini, kasus Covid-19 cenderung melandai.

Meski demikian, Jokowi melarang pejabat dan pegawai pemerintah melakukan buka puasa bersama dan kegiatan open house.

Adapun pengumuman ini disampaikan Jokowi karena perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik hingga 22 Maret kemarin. Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah memutuskan untuk mengambil beberapa langkah-langkah kelonggaran.

“Situasi pandemi yang membaik juga membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadan,” kata Jokowi. Kepala negara ini berharap tren positif ini semakin membaik dan terus dipertahankan. 

Meski menjadi persyaratan, capaian vaksinasi booster Indonesia masih berada di angka 6,06 persen atau jauh di bawah capaian rata-rata vaksinasi booster dunia yang berada di angka 18,55 persen.

“Cakupan vaksinasi booster perlu ditingkatkan. Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin dan distribusinya ke seluruh Negeri. Sehingga masyarakat diminta untuk melengkapi vaksinasinya,” ujar Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito. 

M JULNIS FIRMANSYAH 

Baca: Ini Alasan Jokowi Jadikan Vaksin Booster Syarat Mudik 2022





Source link