Cerpen Karangan: Hamida Rustiana Sofiati
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Romantis
Lolos moderasi pada: 11 July 2021
“Bapak lihat apa? Masa lalu ya?” ucap istriku
“Nggak kok bu” jawabku sambil memegang tangan istriku yang sedari tadi melingkar di perutku, memang begitu kebiasaan istriku saat kubonceng.
Sesampai di rumah istriku sudah tidak tahan dengan kantuknya dan iapun tertidur pulas. Kuhampiri istriku yang tengah terlelap di kamar, kupandangi wajahnya yang jauh dari kata cantik menurutku. Kutatap lebih lama namun yang tampak olehku bukanlah wajah istriku namun kejadian yang menimpaku 20 tahun yang lalu.
Saat itu aku adalah anak kost-kostan di desa Kali Weling. Kedatanganku kemari bukanlah untuk mencari istri namun aku bekerja sebagai guru ngaji. Di usiaku yang masih belia, aku sudah mengenal jatuh cinta. Waktu itu aku tengah dimabuk asmara oleh tetangga kostku namanya Rini. Jika dilihat, ia lebih cantik dan seksi dibanding istriku. Jujur, setiap kali ku melihatnya jantungku berdebar tak karuan, ingin rasanya aku menyandingnya namun Allah berkata lain pada nasibku.
Di kampung Kali Weling ini, ada seorang preman yang berkuasa. Aku tahu ia sangat terganggu dengan kedatanganku namun preman ini juga sekaligus orang baik yang dikirim Allah untuk memilihkanku istri. Sore itu seusai pulang mengajar, aku bertemu dengan Endang.
“Pak, nanti malam saya ke kostan bapak ya mau belajar ngaji”
“Oh iya tapi jangan panggil saya bapak, paggil saya Danu saja”
“Iya”
Malam itu pukul 19.00 Endang datang ke kostanku, akupun juga bersikap biasa saja seperti seorang guru hendak mengajar ngaji. Ketika endang tengah membuka Al-Qur’annya, tiba-tiba lampu mati. Akupun segera keluar mengechek meteran listrik dan ternyata di sana kulihat ada pak Jono.
“Kau sedang apa di dalam?”
“Saya sedang mengajar Endang mengaji”
“Loh, ngajar ngaji kok lampunya dimatikan? Kamu ngajar ngaji model apa?”
“Lah, bapak sendiri di sini ngapain? Kok tiba-tiba ada di dekat meteran listrik saya? Apa bapak sekarang jadi penunggu meteran listrik?”
“Lancang kamu! Heh dengar, kalau kau tidak menikahi Endang maka aku akan membuat gosip kalau kamu sudah memperk*sanya dan kamu bisa diamuk oleh masyarakat kampung lalu kamu akan diusir seperti yang saya inginkan”
“Bapak benar-benar licik”
“Terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas sekarang kau ada di sini dan Endang ada di dalam gelap-gelapan. Dan satu lagi, kalau kamu macam-macam maka nyawamu jadi taruhannya”
“Gila”
“Ada apa ini pak? Kok rame-rame?”
“Orang ini jahil En, dia mau memfitnah kita. Dia sengaja mematikan lampu supaya dikira saya berbuat yang tak senonoh ke kamu”
“Sumpah demi Allah pak. Saya hanya belajar ngaji ke pak Danu”
“Masa ngaji gelap-gelapan? Sekarang semuanya terserah kalian kalian menuruti menikah atau Endang aku bunuh?”
“Jangan bunuh dia pak. Saya akan menikahinya”
Seminggu kemudian, Endang sudah resmi jadi istriku. Dia memandangku yang tengah duduk di pinggir tempat tidur kemudian ia duduk di sampingku.
“Aku tahu, yang kau inginkan saat ini di sisimu bukanlah aku tapi mbak Rini”
Aku terkesiap kaget oleh kalimat istriku. Bagaimana bisa ia mengetahui isi hatiku? Apa mungkin Ia selalu mengamati ekspresiku saat bertemu Rini?
“Bagaimana kau tahu?”
“Aku tahu sudah sejak dulu. Setiap kali aku melihatmu salah tingkah jika bertemu dengan mbak Rini. Mbak rini memang wanita yang cantik seksi lagi lain dengan aku yang gendut dan jelek”
“Kenapa kau berkata begitu? Sudahlah, mungkin kau yang terbaik untukku menurut Allah”
Endang menatapku, air matanya meleleh kemudian ia tertunduk malu. Kupandangi wajah istriku yang jauh dari kata cantik itu, kuangkat dagunya dan kucium keningnya sambil berdo’a dalam hati Ya Allah jika ia yang terbaik menurutmu maka ciptakanlah rasa cinta untuknya di hatiku.
Dan ternyata Allah sangat baik kepadaku, diam-diam Endang adalah istri yang baik. Ia sangat penurut dan darinya aku meiliki 3 orang anak yang penurut dan taqwaallah sepertinya.
Kusanding istriku yang tengah terlelap itu, kupeluk tubuh gendutnya dan kucium keningnya sambil kubisikkan sebuah kalimat di telinganya.
“Buk.. I Love You”
Cerpen Karangan: Hamida Rustiana Sofiati
Facebook: facebook.com/zakia.arlho
Cerpen Buk.. I Love You! merupakan cerita pendek karangan Hamida Rustiana Sofiati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
“Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!”
Malam yang diselimuti mendung itu membawa hawa dingin bagi seluruh penduduk bumi. Di jalanan yang lengang melintaslah sebuah bus kota yang agak reyot yang membuat suara-suara pengusir sepi tengah
Malam harinya. Pukul 19.00 WIB Alvin, Clara dan teman-temannya sudah sampai di kafe ‘Beauty”. “Ra, coba lo telepon si Satria.” Kata Tiara. Clara pun menelepon Satria. “Halo, Ra. Ada
Ting.. Tung.. Ting.. Tung. Suara bunyi alarm telah terdengar dari kamar. Saatnya aku dan keempat temanku harus bangun untuk salat, masak, dan siap-siap ke kampus. Tapiii..eeeitts tunggu dulu, sebelum
Aku telah lama berpisah dengan kekasihku karena sesuatu, kekasihku yang telah lama Aku sayangi dan Aku cintai tega mengkhianati Aku dan bermain cinta dengan wanita lain yang juga merupakan
Telah lama aku tersugesti mencintai seorang gadis manis, yang hanya bisa kucintai. Memandang wajahnya lewat terangnya layar handphoneku, meredupkan semangatku untuk menggapainya. Karena yang aku tahu, bukanlah aku yang

“Kalau iya… jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?”
Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa