Cerpen Tetap Berbagi

Cerpen Tetap Berbagi




Cerpen Karangan: Mumtaaz Qadhifa
Kategori: Cerpen Covid 19 (Corona), Cerpen Inspiratif

Lolos moderasi pada: 15 July 2021

Sudah hampir satu tahun, Adira menutup toko makanan miliknya. Dikarenakan sebuah virus yang dikabarkan datang ke Indonesia dengan sebutan Covid-19 yang hampir tersebar ke tiap tiap negara. Adira menutup toko makanan miliknya dan memberhentikan para karyawan yang bekerja dengannya, dikarenakan pemerintah menetapkan kebijakan lockdown untuk masyarakat dapat menjaga diri dengan di rumah saja agar minimnya penularan virus covid-19. Selama di rumah saja, membuat Adira merasa bosan di rumah dan ingin melakukan hal yang seperti biasa ia lakukan selama di toko, yaitu membuat makanan untuk para pelanggannya. Entahlah, sampai kapan kebijakan lockdown ini berlangsung.

Read More

Setelah melamun dan memikirkan apa yang harus dilakukan dirinya agar menghilangkan rasa bosannya, “bagaimana kalau aku buat video cara membuat makanan sehat, dan mudah? lalu videonya dapat aku share ke media sosial. Ya!” Begitu ujarnya setelah mendapat ide yang terlintas di kepalanya. Adira benar. Dengan hobi dan keahlian memasaknya, ia bisa membagikan resep makanan sehat dan mudah dibuat melalui suatu video yang akan ia bagikan di akun sosmed miliknya. Ide ini bertujuan agar ibu-ibu di rumah dan para perantau dapat membuat makanan sehat sendiri dengan bahan yang biasa ditemukan di dapur atau mungkin dapat membelinya dengan berjalan sedikit ke warung dekat rumah dengan mengenakan masker dan mencuci tangan setelah itu.

Beberapa hari sudah, Adira membagikan video resep makanannya itu ke akun sosmed miliknya. Dan ternyata, banyak warga sosmed yang menonton video miliknya itu serta memberikan komentar positif tentang apa yang dibuat Adira. Bahkan, ada yang me-request makanan apa yang harus Adira buat selanjutnya.

“mudah banget cara buatnya, bahannya juga sudah ada stoknya semua di dapur, mau coba buat ah!”
“next coba buat pancake atau martabak telur kak”
“terimakasih kak resep makanannya, ditunggu video resep selanjutnya!”
Begitu komentar penonton dari video yang dibagikan Adira.

Setelah membaca seluruh komentar positif tentang videonya itu, membuat Adira semakin percaya diri dan semangat untuk membuat video resep makanan selanjutnya di akun sosmednya itu, dan menjadi kebiasaan barunya untuk menghilangkan kebosanan selama di rumah saja. Meskipun makanan yang ia buat ini bukan untuk pelanggannya, melainkan untuk ia makan sendiri nantinya, hahaha. Makanan yang dibuat Adira dan dibagikan cara pembuatannya ke media sosial, adalah makanan sehari-hari yang dapat dimakan menjadi lauk maupun cemilan. Oleh karena itu, judulnya adalah makanan sehat dan mudah dibuat. Adira senang, kalau resep makanan yang ia bagikan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Dan akhirnya setelah beberapa bulan kebijakan lockdown ini diterapkan, pemerintah melonggarkannya dengan memperbolehkan masyarakat keluar rumah dan yang pasti dengan menerapkan protokol kesehatan selama diluar seperti memakai masker dan membawa handsanitizer. Beberapa fasilitas juga sudah mulai dibuka dengan membatasi beberapa pekerja dan pengunjung. Adira sempat berpikir akan membuka toko makanannya kembali. Ya! Bukan di toko langsung, melainkan toko online. Semenjak melakukan kebiasaan barunya selama di rumah saja yaitu membagikan resep makanan ke media sosial. Kini Adira ingin membuka toko makanannya secara online yang ia pikir, sambil membuat makanan untuk dijual ia juga dapat memvideokan cara pembuatannya untuk ia bagikan lagi ke medsosnya.

Adira menghubungi karyawan terdekatnya yang dulu bekerja padanya di toko yaitu Putri dan Yana, untuk membantunya lagi membangun toko online selama pandemi.
“Putri… apa kamu mau membantu saya membuat makanan lagi? Saya berniat membuka toko online.” tanya Adira di telfon kepada Putri.
“wah… sekarang mba Dira buka toko online? tentu mba, saya mau bekerja dengan mba Dira lagi.” Jawab Putri dengan senang menerimanya.
“baiklah, tolong bantu hubungi Yana juga ya.” Sahut Adira dengan permintaan tolong kepada Putri untuk membantunya menghubungi Yana. Dikarenakan Adira sudah lostcontact dengan Yana.
“siap mba.” Ujar Putri dengan semangat. Dan tentu saja, Yana pun dengan hati senang ingin bekerja kembali kepada Adira.

Mereka yang akan membantu Adira menyiapkan, membuat, dan mengantarkan pesanan ke rumah para pelanggan. Adira tidak membutuhkan banyak karyawan seperti dulu bekerja di toko. Dikarenakan bahayanya terlalu banyak orang di tengah pandemi dan baginya dua saja sudah cukup untuk membantu dirinya, apalagi itu adalah karyawan terpercayanya.

Konsep pembangunan toko makanan secara online milik Adira ini, ialah dengan ia menyebarkan daftar menu makanan apa saja yang ia jual ke akun media sosial khusus untuk toko onlinenya. Dan jika ada yang ingin memesannya, tinggal langsung saja menghubungi akun toko online Adira itu. Lalu, untuk pembayarannya dengan melakukan pembayaran non tunai atau dengan mentransfer uangnya. Dan pesanan akan diantarkan ke alamat masing-masing pemesan dengan salah satu karyawan Adira itu. Tentunya, karyawan Adira yang mengantarkan pesanan dengan menjalani protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan.

Sudah hampir tiga minggu Adira membangun toko onlinenya bersama karyawannya itu. Tak heran, jika makanan yang dijualnya secara online itu laku keras. Makanan yang dibuat chef Adira dengan bantuan karyawan andalannya itu tidak pernah mengecewakan. Toko onlinenya mendapatkan rating yang bagus dari para pelanggan dan membuatnya semakin hari semakin banyak yang beli.

Dibalik keberhasilannya membangun toko online, Adira tidak pernah lupa untuk selalu berbagi kepada sesama. Seperti yang dulu ia biasa lakukan sewaktu masih di toko. Menyisihkan makanan yang sudah ia buat untuk dibagikan kepada pengemis, para pekerja dan pedagang di jalan. Tak lupa juga, ia menaruh barang yang akan ia bagikan itu di depan pagar rumahnya. Agar orang-orang yang membutuhkan melintasi pagar rumahnya, dapat mengambilnya langsung disana. Karyawannya salut dengan sikap peduli yang dimiliki Adira. Meski ia lelah membuat makanan untuk dijual, ia masih menyempatkan waktunya untuk membuatkan makanan yang akan dibagikan kepada orang yang bahkan mungkin untuk makan saja mereka tidak mampu membelinya. Apalagi keadaan pandemi seperti ini. Maka dari itu, Adira tak pernah hilang ingatan untuk saling berbagi kepada sesama. Dan tentunya, Adira tidak hanya membagikan makanan yang dibuatnya saja. Melainkan beberapa kebutuhan untuk dapat menjaga kesehatan selama pandemi, seperti masker, handsanitizer, dan vitamin yang dapat dikonsumsi untuk menjaga kekebalan dan imun tubuh. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, berbagi dari satu tempat ke tempat lainnya dapat berjalan dengan lancar.

Banyak orang yang menerima pemberian Adira dengan senang dan rasa syukur. Dan banyak juga yang mendoakan kesehatan dan kelancaran rezeki Adira. Meski pandemi seperti ini, tak ada yang bisa menghalangi dirinya untuk tetap berbagi dengan menjalankan protokol kesehatan. Dan dia juga menemukan cara baru untuk berbagi, yaitu dengan membagikan keahliannya dalam membuat makanan melalui sosial media.

Dengan mengikuti kebijakan pemerintah agar tetap di rumah saja, bukan berarti kita tidak bisa melakukan banyak hal. Justru kita harus dapat menemukan hal baru untuk dilakukan, yang mungkin itu bisa menjadi kebiasaan baru kita dan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dan apapun kondisinya, dimanapun tempatnya, jangan hilangkan ingatan untuk selalu berbagi kepada sesama.

Berbagi tidak akan mengurangi rezeki, justru malah menambah kesenangan hati. Dan dengan berbagi, membuat mereka yang menerimanya merasa tercukupi.

Cerpen Karangan: Mumtaaz Qadhifa
Thanks for reading!
don’t forget to follow me online↓
instagram: @mumtaaz29
telegram: @qriess


Cerpen Tetap Berbagi merupakan cerita pendek karangan Mumtaaz Qadhifa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.


“Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!”



Share ke Facebook

Google+

” Baca Juga Cerpen Lainnya! “


Oleh: Fadillah Amalia

Makanan. Satu hal yang sebelumnya sangat jarang kuperhatikan. Padahal, makanan adalah bagian yang cukup penting untuk kelangsungan hidupku. Sampai akhirnya, Aku mengerti apa itu makanan. Sesuatu yang sangat berarti



Oleh: Mochamad Syah Rizal

Di sebuah Cafe di Kota Bandung, di kala itu cuacanya sering hujan. Terlihat dua orang remaja laki-laki yang sedang duduk di meja yang sama. Masing-masing dari mereka sudah memesan



Oleh: Agriyan Reksy Manafe

Dalam hidup, aku selalu memikirkan akan bagaimana masa depanku nanti. Apakah setelah tamat dari kampus ini, aku akan segera mendapatkan pekerjaan? Di manakah aku akan bekerja? Dan untuk siapakah



Oleh: Reimut

Panasnya udara di dalam studio musik, tidak membuat band kami merasa malas berlatih. Apalagi, minggu depan ada lomba yang harus kami ikuti. Siapa tahu bisa menang dan maju ke



Oleh: Gandhi

Hari itu tanggal 28 Febuari 2013 aku dan kedua teman ku tengah mendapatkan tugas untuk mengajar di suatu daerah yang cukup terpencil. Awalnya kami bertiga merasa keberatan ditempatkan di


8 tahun cerpenmu



“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
“Kalau iya… jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?”






Source link

Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa