Hal itu disampaikannya lantaran melihat begitu banyak aset hasil pencucian uang oleh para aktor yang disebut-sebut sebagai crazy rich dadakan beberapa waktu belakangan.
“Kenapa aset hasil pencucian uang harus dikembalikan? karena untuk memulihkan kembali aset-aset yang didapatkan dari hasil kejahatan. kan penipuan ini ada korbannya, dan mereka meminnta uang mereka kembali,” katanya pada Senin, 14 Maret 2022.
Yudi berharap penyidik mampu bertindak keras. Kronologi terkait mekanisme penyerahan uang, properti, atau dalam wujud bisnis bersama dengan tersangka harus dengan cepat diusut. Hal itu disebutnya bisa membantu proses penyidikan berjalan lancar.
“Misalnya kerugian 30 milyar, berarti aset yang harus dicari ya sebesar itu. Termasuk juga pihak-pihak yang berbisnis bersama, kalau bisa langsung proaktif melapor, daripada penyidik tau informasi dari pihak lain,” katanya.
Melapor sebelum dipanggil oleh tim penyidik menurut Yudi merupakan langkah pencegahan yang tepat untuk dilakukan para penerima aset. Penegak hukum justru akan menilai pelapor bersikap kooperatif. Maka, kekhawatiran yang tidak diinginkan para pelapor tidak akan terjadi.
“Jadi jika pun harus mengembalikan ya kembalikan saja. Jangan sampai kita zalim kepada para korban, kita juga bisa lebih tenang menjalani hidup, ” ucapnya.
Menurut keterangan Yudi, langkah pertama yang dilakukan penyidik untuk melakukan penyidikan adalah mengumpulkan hipotesis tindak pidana kejahatan termasuk menakar besarnya kerugian akibat dari penipuan. Selanjutnya, mencari objek dari pekerjaan yang ditekuni oleh tersangka.
“Nanti bisa dipilah apakah para tersangka ini penghasilannya hanya dari kejahatan atau tempat lain. kalau pun ada di tempat lain juga harus dibuktikan asal muasal bisnisnya,”
Langkah terakhir yaitu melakukan penelusuran. Dalam upaya penelusuran, peran penting dari berbagai pihak seperti lembaga perbankan maupun instansi pelapor lainnya juga diperlukan dalam langkah penelusuran. Hal itu dilaukan untuk mengetahui jejak mengalirnya aset tersangka.
“Karena yang dikejar ini kan hasil kejahatan yang nantinya bisa berubah menjadi aset-aset yang bermacam-macam bentuknya. Bahkan bisa sudah jadi properti, rumah, villa, apartemen, mobil, dan lain-lain,” sebutnya.
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap itu juga menyebut uang-uang yang diterima oleh penerima aset tersangka penipuan bisa dalam bentuk aset berjalan. Sehingga, penelusuran menjadi langkah yang penting dan memakan waktu yang lebih lama.
RISMA DAMAYANTI
Baca: Polisi Sebut Lord Adi Serahkan Duit Indra Kenz atas Inisiatif Pribadi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.