Embargo Tak Bulat, Uni Eropa dan Beberapa Negara Ini Masih Beli Minyak dan Gas Rusia

Embargo Tak Bulat, Uni Eropa dan Beberapa Negara Ini Masih Beli Minyak dan Gas Rusia


TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa negara telah menyatakan akan menyetop pembelian minyak Rusia sejak Rusia invasi Ukraina, pada 24 Februari 2022 lalu. Namun, hingga kini ada sejumlah negara yang membeli minyak dari negeri berjuluk Beruang Merah.

Read More

Merujuk laporan Center for Research on Energy and Clean Air, Rusia memperoleh pendapatan sebesar  93 miliar euro dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama perang, yakni 24 Februari hingga 3 Juni 2022. Dan Uni Eropa mengimpor sekitar 61 persen dari ini, yakni senilai sekitar 57 miliar euro. 

Sementara itu, importir terbesar adalah Cina sebesar 12.6 miliar euro, Jerman 12.1 miliar euro, Italia 7.8 miliar euro, Belanda 7.8 miliar euro, Turki 6.7 miliar euro, Polandia 4.4 miliar euro, Prancis 4. 3 miliar euro dan India 3.4 miliar euro.

Pendapatan itu terdiri dari perkiraan 46 miliar euro untuk minyak mentah, 24 miliar euro untuk gas pipa, 13 miliar euro untuk produk minyak, 5,1 miliar euro untuk LNG dan 4.8 miliar euro untuk batubara.

Namun, per 30 Mei 2022 lalu Uni Eropa sepakat melarang impor minyak Rusia melalui laut dengan periode enam bulan untuk minyak mentah dan delapan bulan untuk produk olahan. Kemudian, Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat telah memberlakukan larangan langsung atas pembelian minyak Rusia, sementara negara-negara Kelompok Tujuh (G7), seperti Jepang, berkomitmen menghentikan impor minyak Rusia per 8 Mei 2022 lalu.

Yang Masih Beli Minyak Rusia

Mengutip Aljazeera, meski blok Barat melakukan embargo gas dan minyak Rusia. Namun, sejauh ini 27 anggota blok itu tak sepenuhnya menyepakati, sehingga Uni Eropa tak dapat menjalankan embargo itu.  Adapun dengan peringatan Jerman terhadap langkah-langkah yang tergesa-gesa dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi. Sehingga beberapa negara, seperti Hongaria, menentang larangan apa pun.

Di sisi lain, banyak sanksi yang dijatuhkan beberapa negara ke Rusia, ini membuat mereka menurunkan atau memberi diskon terkait penjualan minyak dan gasnya. Mengutip Reuters, China dan India, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, diuntungkan dari diskon minyak mentah Rusia.

Bahkan, India diketahui telah menerima 34 juta barel minyak Rusia yang didiskon sejak Moskow menginvasi Ukraina, dan pada bulan Juni menerima sekitar 28 juta barel. Dengan begitu, India menjadi importir signifikan minyak mentah Rusia, membeli 18 persen dari ekspor negara tersebut. Sebagian besar minyak mentah diekspor kembali sebagai produk minyak sulingan, termasuk ke Amerika Serikat dan Eropa.

Selain India, ada pula negara Timur Tengah, Prancis dan Belgia mulai mengimpor…



Source link