Hal tersebut ia ungkapkan pada pidato pembukanya pada acara penerbangan perdana Pelita Air dari Jakarta ke Bali, Kamis (28/4). Erick tak merinci di maskapai mana salah kelola itu terjadi.
Yang pasti, sebelum mengungkapkan itu, ia pernah mengungkap salah kelola di Garuda Indonesia. Salah kelola terkait korupsi sewa pesawat yang menggerogoti maskapai itu. Erick kemudian melaporkan kasus tersebut ke Kejaksaan Agung.
“Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain tidak boleh terulang disini, dan saya tidak segan-segan kalau terulang saya yang lapor langsung,” ujarnya.
Erick menekankan pentingnya Pelita Air menerapkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) selayaknya perusahaan BUMN pada umumnya, yakni dengan menjalankan bisnis secara transparan.
“Jadi ini harus dikelola secara good corporate governance, secara transparan dengan fokus market domestik yang menjadi kesempatan untuk pelita menjadi besar,” kata Erick.
[Gambas:Video CNN]
Setelah penerbangan perdana dari Jakarta ke Bali, Pelita Air berencana akan membuka rute perjalanan ke destinasi wisata dan bisnis favorit lainnya di Indonesia.
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan berharap kembalinya penerbangan reguler ini dapat mengembalikan kerinduan penumpang untuk merasakan penerbangan yang menyenangkan bersama Pelita Air.
Pelita Air merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang transportasi udara, aircraft charter, dan regular air services. Selain penerbangan reguler, maskapai juga melayani keperluan eksplorasi sektor minyak dan gas bumi.
(tdh/agt)