Dolar Amerika Serikat (AS) siang ini, Selasa (12/7) terpantau menguat 0,18 persen ke level Rp15.001. Penguatan dolar ini membuatnya setara dengan mata uang Euro yang terpantau melemah 0,15 persen ke level 1,0025 per dolar AS.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan index dolar pada hari ini bahkan tertinggi sejak September 2002. Hal ini terjadi jelang perilisan data inflasi AS pada malam ini.
“Dolar AS indeks di awal perdagangan telah kembali menyentuh level tertinggi sejak September 2002,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dikutip dari CNN, pelemahan mata uang Euro dipicu oleh kekhawatiran resesi di beberapa negara eropa akibat lonjakan inflasi dan tingginya ketidakpastian pasokan energi yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina.
Krisis energi yang datang bersamaan dengan perlambatan ekonomi, membuat kebijakan bank sentral Eropa (ECB) lebih ketat untuk menurunkan inflasi.
ECB pun sudah mengumumkan akan menaikkan suku bunga pada Juli ini untuk pertama kalinya sejak 2011, karena tingkat inflasi zona Eropa berada di 8,6 persen.
Salah satu negara di kawasan Eropa yang inflasinya naik tajam adalah Inggris. Inflasi di Inggris meroket tajam 9,1 persen pada April 2022.
Realisasi ini menjadi level tertinggi sejak 40 tahun terakhir.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/bir)