Mengutip AFP, Rabu (30/3), Evergrande menjual saham di Proyek Crystal City, zona komersial yang luas di Hangzhou, sebuah kota timur di luar Shanghai.
Nantinya, sebagian dana dari hasil penjualan akan digunakan untuk membayar biaya konstruksi sebesar 920,7 juta yuan. Sementara, sisanya akan dipakai sebagai modal kerja grup perusahaan.
“Masalah likuiditas grup telah mempengaruhi perkembangan dan kemajuan proyek grup,” ucap manajemen.
Di sisi lain, unit usaha Evergrande bidang kendaraan listrik mengumumkan akan memulai produksi mobil listrik perdana secara massal pada 22 Juni 2022 mendatang.
Unit usaha itu menerima pesanan untuk mobil dan membuka pusat penjualan di 15 kota besar China, termasuk di Tianjin, Shanghai, dan Guangzhou.
Namun, rencana perusahaan itu tak mampu mencegah harga saham yang jatuh hampir 10 persen.
Sebelumnya, bank menyita uang tunai Evergrande sebesar US$2 miliar. Hal ini karena perusahaan tak mampu menerbitkan hasil audit hingga tenggat waktu yang ditentukan, yakni 31 Maret 2022.
Audit itu terkait gagal bayar utang karena harga dan aktivitas properti China jeblok pada 2021.
[Gambas:Video CNN]
(aud/agt)
[Gambas:Video CNN]
