Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menegaskan, SO 5 yang dilakukan agar perjalanan kereta api, termasuk KRL Commuterline tak terganggu. Menurutnya, SO 5 ini diperlukan demi menata dan mengkondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.
“Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini,” kata Rode.
(Foto: arsip foto DJKA)
|
Adapun kegiatan SO 5 dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk Jalur 1 dan Jalur 2, sekaligus menutup Jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.
“Total terdapat 8 titik pengerjaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan Jalur 1 dan Jalur tiga yang temporary dengan yang existing dan menutup Jalur 3 sehingga pekerjaan struktur sipil bangunan gedung Stasiun Manggarai sisi timur bisa mulai dikerjakan agar target pengoperasian bangunan gedung di tahun 2023 bisa terealisasikan,” kata Rode.
Kemudian menyusul SO 5, akan diadakan penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api. Rode menjelaskan, pasca SO 5 nanti, Jalur 1 dan Jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan Jalur 3 akan dinonaktifkan.
Sementara, untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di Jalur 6 dan Jalur 7 Stasiun Manggarai. Sedangkan Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13. Selain mengubah jalur pelayanan kereta api, pelaksanaan SO 5 juga diikuti dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) KRL Commuterline.
Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyebut, dalam GAPEKA hasil penyesuaian pasca SO 5, pola operasi KRL Commuterline akan mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line.
Secara umum, perubahan pola operasi KRL Commuterline akan dilakukan dengan mengikuti skema berupa seluruh KRL Bogor Line menuju ke Stasiun Jakarta Kota. KRL Bekasi/Cikarang Line akan menggunakan 2 pola operasi, yaitu Full Racket (Looping) yang mencakup Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Kampung Bandan – Pasar Senen – Jatinegara – Bekasi/Cikarang dan Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Pasar Senen – Kampung Bandan – Manggarai – Jatinegara – Bekasi/Cikarang, serta Half Racket yang mencakup Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Tanah Abang – Kampung Bandan (PP), serta Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Tanah Abang – Angke (PP).
Anne menambahkan, tidak ada perubahan untuk Serpong Line, Tangerang Line dan KA Bandara Soetta. Di sisi lain, pola operasi pelayanan di Stasiun Manggarai akan diubah guna menjaga keselamatan dan keamanan pengguna saat berpindah peron untuk transit, juga demi kenyamanan pengguna KRL di tengah proses pengembangan dan pembangunan Stasiun Manggarai.
“Nantinya pengguna KRL tidak harus menyeberang jalur rel lagi dan bisa mengurangi aktivitas di passengers crossing yang berpotensi membahayakan nyawa penumpang saat menyeberang jalur rel,” ujar Anne.
Selain itu, lanjutnya, penyesuaian GAPEKA akan diikuti dengan penambahan persebaran rangkaian KRL pada lintas Cikarang. Dari 17 rangkaian KRL yang diberlakukan sebelum penyesuaian, bakal ditingkatkan menjadi 21 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 dan 12 SF. Kecepatan maksimal perjalanan KRL lintas Cikarang-Jatinegara juga akan mengalami peningkatan dari 70 Km/jam menjadi 95 Km/jam, sehingga dapat memangkas waktu perjalanan sekitar 2 menit.
Penyesuaian GAPEKA dan pemberlakuan pola operasi baru KRL Commuterline itu dijadwalkan dilakukan setelah kegiatan SO 5 selesai dilaksanakan pada 28 Mei 2022. Dalam perubahan ini, Rode mengatakan bahwa DJKA berkolaborasi dengan KAI Commuter dan stakeholder lain untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami memohon dukungan dan doa restu masyarakat agar pelaksanaan SO 5 nanti dan pengerjaan pengembangan Stasiun Manggarai secara umum dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan selamat,” ujar Rode.
(rea)