Gelombang Panas Bisa Bawa Ekonomi Eropa Jatuh ke Lubang Resesi

Gelombang Panas Bisa Bawa Ekonomi Eropa Jatuh ke Lubang Resesi
Gelombang Panas Bisa Bawa Ekonomi Eropa Jatuh ke Lubang Resesi

Jakarta, Liputanpers.com – Ekonom Bank ING Belanda Carsten Brzeski menyebut ada sederet daftar panjang secara kolektif yang akan membawa ekonomi Eropa jatuh ke lubang resesi.Di urutan pertama dalam daftar tersebut, tentunya inflasi. Rekor inflasi yang tinggi diperparah oleh perang Rusia-Ukraina.

Selanjutnya, mata uang euro yang melemah membuat barang-barang impor dari luar Uni Eropa akan menjadi lebih mahal.

Read More

Faktor lainnya, yakni cuaca ekstrem dari gelombang panas yang menyelimuti Eropa. “Ini akan menambah kekhawatiran (Eropa),” ujarnya dilansir dari CNN Business, Senin (25/7).

Tidak hanya itu, faktor cuaca ekstrem juga membuat ketinggian air di sepanjang sungai Rhine Jerman menjadi sangat rendah. Padahal, sungai ini merupakan lalu lintas untuk pengangkutan pengiriman bahan kimia, batu bara, hingga biji-bijian.

Sementara itu, suhu air yang lebih hangat di Prancis menghambat pengoperasian beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir, di samping masalah pemeliharaan.

Dari Italia bagian utara, para petani mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir yang berdampak pada produksi tanaman, termasuk kedelai.

Menurut Brzeski, isu-isu terkait iklim bisa memicu inflasi karena Eropa saat ini sedang berjuang mengatasi kenaikan harga pangan dan bahan bakar.

Diketahui, inflasi untuk 19 negara yang menggunakan mata uang euro mencapai titik tertingginya sepanjang masa, yakni 8,6 persen pada Juni 2022. Kenyataan inilah yang mendasari bank sentral Uni Eropa mengumumkan kebijakan moneter agresif.

Ekonom di S&P Global Market Intelligence Chris Williamson menuturkan karena kondisi tersebut di atas, maka ekonomi zona euro kemungkinan besar berkontraksi pada Juli-September.