Organisasi-organisasi tersebut berpendapat bahwa membatalkan izin kerja bagi pasangan akan menyebabkan malapetaka finansial bagi keluarga, karena sebagian besar membuat pilihan hidup seperti memiliki anak atau membeli rumah berdasarkan ekspektasi akan dua pendapatan.
Seorang hakim federal di Washington diharapkan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang tentang gugatan yang menantang izin kerja yang terkait dengan visa H-4, yang dikeluarkan untuk pasangan pemegang visa H-1B dalam peran keterampilan tinggi dalam teknologi dan industri lainnya.
Wakil presiden bidang hukum Google, Catherine Lacavera, mengatakan dalam a posting blog bahwa perusahaan telah mempelopori amicus brief dalam kasus ini.
Save Jobs USA, sekelompok pekerja IT yang mengatakan bahwa mereka kehilangan pekerjaan karena pekerja visa, mengajukan gugatan pada tahun 2015. Gugatan itu ditunda karena pemerintahan Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk membatalkan aturan kerja H-4. Tapi kapak tidak pernah datang, dan baik penggugat maupun pemerintahan Presiden AS Joe Biden sekarang sedang mencari keputusan ringkasan.
Setelah mendengar kekhawatiran karyawan tentang ketidakpastian program kerja, pengacara Google menghubungi badan perdagangan termasuk Dewan Industri Teknologi Informasi dan bersama-sama merekrut Amazon, Microsoft, Pinterest, Kamar Dagang AS, dan organisasi lain untuk menandatangani pengarsipan, dua sumber akrab dengan diskusi tersebut.
Sekelompok bisnis yang lebih kecil termasuk Google bulan lalu mengajukan amicus brief yang mendukung kasus terpisah yang meminta perintah yang mendorong pemerintah untuk mempercepat pemrosesan izin kerja.
Bisnis dalam litigasi yang sedang berlangsung juga melawan aturan yang diberlakukan Trump yang mewajibkan upah lebih tinggi untuk pemegang H-1B dan memprioritaskan pekerja dengan gaji lebih tinggi untuk visa.
© Thomson Reuters 2021
#Gadgets
Google Memimpin Dorongan Bisnis AS untuk Mempertahankan Izin Kerja untuk Pasangan H-1B
