“Pak Din mengajak saya, tapi biarkan Pak Din berjuang di partai, saya tidak di partai. Sama-sama aja tujuannya,” kata Gatot dalam acara rakernas di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022.
Akan tetapi, Gatot tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai. Gatot hanya menegaskan bahwa dirinya tidak berpartai.
“Biar saya di KAMI saja,” kata dia. KAMI adalah singkatan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot dan Din sama-sama terlibat di koalisi ini.
Partai Pelita merupakan partai politik baru yang dideklarasikan oleh Din, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 28 Februari 2022. Partai ini telah mengantongi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam rakernas ini, Din Syamsuddin sempat memuji Gatot. “Sudah banyak disebut tentang beliau, sebagai jenderal aktivis yang punya komitmen besar bagi bangsa,” kata Din dalam pidato pembukaan.
Din kemudian memastikan Gatot saat ini bukan kader Partai Pelita. Partai pun, kata Din, juga tidak pernah menawarkan ke orang-orang untuk bergabung.
Saat ini, Partai Pelita punya rencana untuk menjaring tokoh-tokoh bangsa yang beredar di luar. Baik yang masuk survei maupun yang tidak. “Yang bersifat presidential likes, sebagai capres cawapres,” kata dia.
Pada saatnya nanti, MPP pun akan mendorong Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Pelita untuk membuat semacam konvensi atau seleksi capres cawapres. Sehingga, kata Din, tidak tertutup kemungkinan Partai Pelita akan mendukung nama-nama yang sudah beredar saat ini.
Terkait Gatot, Din menilai pensiunan TNI ini presidential likes dan mempunyai kualifikasi. Akan tetapi, Partai Pelita belum bisa menyatakan bahwa Gatot Nurmantyo yang diusung menjadi calon presiden.
Sebab, fokus Partai Pelita saat ini adalah lolos verifikasi administrasi dan faktual di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024. “Setelah dinyatakan lolos peserta pemilu, boleh kami pikir yang lain,” ujarnya.