Kepala BNPB Minta Petugas Fokus Evakuasi Korban Gempa Pasaman

Kepala BNPB Minta Petugas Fokus Evakuasi Korban Gempa Pasaman


Read More

TEMPO.CO, JakartaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan perkembangan terbaru peristiwa gempa Pasaman yang berkekuatan magnitudo 6,1 di Sumatera Barat. Gempa yang terjadi pada Jumat, 25 Februari 2022 itu dilaporkan telah merusak ratusan bangunan mulai dari rumah hingga fasilitas pendidikan.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan total kerusakan antara lain rumah rusak berat 103 unit, rusak sedang 5 unit, rusak ringan 317 unit.

“Fasilitas pendidikan rusak berat 3 unit, balai masyarakat dan aula bupati Pasaman Barat rusak ringan masing-masing 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit,” ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 Februari 2p22.

Total kerusakan rumah tersebut berada di beberapa wilayah. Mulai dari Kabupaten Pasaman Barat, rumah rusak berat sebanyak 100 unit dan rusak ringan 300 unit. Sedang di Kabupaten Pasaman rumah rusak 10 unit dimana petugas masih menentukan kategori kerusakan.

Di Kabupaten Lima Puluh Kota, rumah rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 5 unit dan rusak ringan 6 unit. Sementara di Kabupaten Agam, tercatat rumah rusak ringan 1 unit.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.

“Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga,” tutur Abdul.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni juga telah berada di lokasi terdampak gempa Pasaman dan diterima oleh Gubernur Sumatera Barat pada Sabtu ini. Kepala BNPB ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat, dan alat utama dalam penanganan darurat.

Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentuk dan berkoordinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB. “Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, prioritas utama dalam 7×24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa,” katanya.

Selain itu, ada sebanyak 6.002 warga Sumatera Barat mengungsi akibat dampak gempa. Sebagian besar warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat. Data BNPB per Sabtu dini hari, pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang.

Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali. Masih di Pasaman Barat, warga meninggal 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.

Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.

Data warga terdampak gempa Pasaman lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 kepala keluarga atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat. Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.

Baca: Ribuan Korban Gempa Pasaman Barat Mengungsi di Tenda





Source link