Kuncoro Wibowo, Anak Tukang Perkakas Berharta Rp21 Triliun

Kuncoro Wibowo, Anak Tukang Perkakas Berharta Rp21 Triliun



Jakarta, CNN Indonesia — Perjalanan dan kesuksesan hidup tidak seorang pun bisa menebaknya. Begitu pula yang terjadi pada Kuncoro Wibowo.

Read More

Bagaimana tidak? Kuncoro terlahir dari keluarga yang biasa saja. Mengutip berbagai sumber, Wong Jin, ayahnya merupakan seorang pemilik toko perkakas berukuran 3×3 meter di kawasan Glodok.

Ibunya juga hanya seorang wanita biasa yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saat usia baru 11 tahun atau kala Indonesia mengalami krisis politik akibat peristiwa G30S PKI, pendidikan formalnya juga harus terhenti akibat peristiwa itu.

Namun siapa sangka di tengah masa lalu itu, Kuncoro bisa tumbuh menjadi sosok yang kaya raya.

Berdasarkan catatan Forbes pada akhir tahun lalu, pria kelahiran 21 April 1956 itu memiliki harta US$1,48 miliar. Kalau dirupiahkan dengan nilai kurs Rp14.344 per dolar AS, nilai kekayaan itu setara Rp21,22 triliun.

Harta tersebut membuatnya menduduki posisi orang terkaya nomor 31 di Indonesia. Kekayaan triliunan rupiah itu merupakan hasil dari kerja kerasnya sejak kecil.

Terlahir dari seorang anak pedagang, semenjak kecil ia sudah memiliki jiwa pengusaha. Sepulang sekolah, ia selalu menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya berjualan di toko sembari les Bahasa Inggris dan Mandarin.

Setiap hari, kegiatan itu dilakoninya. Pengalaman dalam membantu ayahnya itulah yang kemudian membuat dirinya mahir dalam berbisnis.

Karena kemahiran itulah, meski baru berusia 17 tahun, Kuncoro telah mendapat kepercayaan dari ayahnya untuk melakukan pertemuan bisnis di luar negeri dengan para pemasok perkakas.

Ia juga sudah dipercaya ayahnya untuk bernegosiasi dengan para pemasok perkakas dan mengikuti pameran internasional. Hasilnya luar biasa. Karena kepiawaian itu, bisnis ayahnya terus membesar.

Prestasi itu semakin meningkatkan kepercayaan sang ayah kepadanya. Hingga, di usianya yang baru menginjak 21 tahun ia sudah dipercaya ayahnya menjadi sales manajer perusahaan.

Namun, di tengah keberhasilan bisnis itu, Kuncoro harus dihadapkan pada kenyataan pahit. Pada 1981, ayahnya meninggal.

Meski demikian, kenyataan itu tak lantas membuatnya terpuruk. Ia bahkan terus membuat usaha ayahnya semakin berkibar.

Pada 1982 hingga 1990-an, atau setelah ayahnya meninggal, perusahaannya melakukan ekspansi besar-besaran dengan mengembangkan jaringan distribusi perkakas ke berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk menunjang ekspansi bisnis itu, ia mendirikan beberapa anak perusahaan dengan spesialisasi memasok dan melayani kebutuhan pasar yang sifatnya khusus.

Hasilnya luar biasa. Pada awal 1980-an misalnya, PT Kawan Lama Sejahtera berhasil pindah ke pusat pertokoan empat lantai di Glodok Jaya yang nyaman dengan konsep one stop shopping.

Pada periode 1995-1996, perusahaan makin menjadi. Dengan semakin banyaknya produk yang dipasarkan dan dijual, ia yang kemudian dibantu saudara-saudaranya meluncurkan kebijakan membangun Grup Kawan Lama.

Upaya itu ia lakukan dengan mendirikan sejumlah anak usaha yang bergerak di berbagai bidang. Di bidang penyediaan berbagai koleksi untuk hunian, kantor aksesoris hingga ruang komersial dengan desain terbaru, ia mendirikan PT Informa Furnishings. 

Di bidang penjualan perkakas, ia juga mendirikan Indokompresigma, Global Tools Indonesia, Kawan Lama Multiweldindo, Millerweldindo. Ia juga mengembangkan usahanya ke berbagai sektor seperti food and beverage, service, properti dan E-commerce.

Untuk menunjang ekspansi usaha itu, kantor pusat ia pindahkan ke gedung baru berlantai 9 di Kawasan Meruya, Jakarta Barat.

Membuka Ace Hardware Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Source link