Luhut Binsar Pandjaitan Bantah IKN Kekurangan Investor

Luhut Binsar Pandjaitan Bantah IKN Kekurangan Investor

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah anggapan bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kekurangan investor.

Luhut mengklaim, banyak investor mancanegara tertarik menanamkan uangnya ke mega proyek tersebut.

Read More

Luhut menyatakan investor yang tertarik menanamkan dananya di IKN berasal dari Timur Tengah. Dia menyatakan telah bertemu dengan beberapa petinggi negara kawasan Arab untuk menjajaki investasi tersebut.

“Saya sudah bertemu Mohammed Bin Salman, Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar.

Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi 20 miliar dolar AS,” kata Luhut dalam acara Perayaan Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang dilaksanakan di Balikpapan, Sabtu, 21 Mei 2022.

Luhut memberikan pernyataan secara virtual dalam acara itu.

Luhut pun menyatakan IKN diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmatinya di masa depan.

Dia mengatakan IKN memiliki rancangan tak akan kalah dengan pembangunan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di Tiongkok.

“IKN will be ‘world-class city for all’ (kota kelas dunia bagi semua orang). Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota baru,” kata dia.

Luhut juga mengatakan saat ini pembangunan Indonesia jauh lebih merata dari sebelumnya. Selain menjadi lokasi pembangunan ibu kota negara, kini banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara.

“Investasi yang dulu hanya berpusat di Jawa dan Sumatra, kini tersebar ke berbagai daerah lain, termasuk Kalimantan. Di sinilah para pemuda, termasuk GAMKI, harus memainkan perannya, karena banyak sekali lapangan kerja serta program-program UMKM terbuka luas,” kata dia.

Proyek pembangunan IKN memang kerap dikabarkan sulit menarik investor. Hal itu tak lepas dari mundurnya investor asal Jepang, Softbank, yang sebelumnya berminat menanamkan 40 juta dolar Amerika.

Selain itu, sejumlah investor lainnya juga sempat dikabarkan siap angkat kaki dari proyek yang ditaksir bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp 466 triliun tersebut. Para investor dari Timur Tengah yang disebut oleh Luhut Binsar Pandjaitan tersebut hingga kini pun masih belum pasti menanamkan dananya di IKN.

Source link