Perajin Tahu Tempe Bandung Mogok Produksi 3 Hari Mulai Senin

Perajin Tahu Tempe Bandung Mogok Produksi 3 Hari Mulai Senin



Bandung, CNN Indonesia — Ratusan perajin tahu dan tempe di Bandung Raya siap mogok produksi selama tiga hari, mulai Senin (21/2) hingga Rabu (23/2). Aksi mogok ini dipicu harga kedelai impor sebagai bahan baku tempe dan tahu yang masih tinggi.

Read More

“Jadi, tukang tahu dan tempe sekarang mulai berhenti produksi. Sehingga mulai besok enggak ada tahu di pasaran sampai Rabu,” kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jawa Barat Muhamad Zamaludin saat dihubungi, Minggu (20/2).

Zamaludin mengatakan sebenarnya penghentian produksi perajin tempe sebagian sudah dilakukan sejak tiga hari lalu. Akan tetapi, besok akan lebih banyak yang melakukan aksi mogok.

Adapun mogok produksi dilakukan produsen supaya pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan turun tangan dengan melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor.

Saat ini, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp11.500 per kilogram. Padahal, harga kedelai impor sebelumnya hanya berkisar di harga Rp9.000. Harga itu sudah naik sejak beberapa bulan terakhir.

“Jadi ya di pasaran mulai besok enggak ada tahu tempe sampai Rabu,” ujarnya.

Sejak harga kedelai terus melonjak, para perajin tahu tempe ketar-ketir menghadapi omzet yang turun drastis. Saat harga bahan baku melambung, ongkos produksi bertambah, sementara perajin tahu dan tempe tak dapat berbuat apa-apa.

Sebagai bentuk protes, para perajin tahu dan tempe di Bandung terpaksa menaikkan harga penganan tersebut secara serentak pada Kamis (24/2) mendatang.

“Kalau Kamis nanti kita serentak menaikkan harga. Kenaikan 10-15 persen atau dari Rp500 per bungkus sampai Rp1.000,” ujar Zamaludin.

Zamaludin berharap pemerintah juga memperhatikan petani kedelai lokal. Sebab, produksi kedelai lokal bisa bersaing jika harga dapat dikendalikan.

“Kita berharap harganya seperti dulu lagi, untuk kedelai lokal dipegang sama Bulog. Diberdayakan di petani lokal bagaimana caranya enggak diambil tengkulak. Kalau ke tengkulak petaninya jual murah, kalau diambil sama Bulog harganya bisa lebih mahal dan sampe ke pengrajin harganya bisa dengan impor, petani semangat,” tuturnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mempersilakan para perajin tahu dan tempe menaikkan harga jual. Ia berharap para perajin tidak menghentikan produksi alias mogok kerja pada 21-23 Februari mendatang.

Yana menuturkan, pasokan kacang kedelai saat ini mencukupi. Sehingga ia berharap produksi tahu dan tempe tetap berjalan normal.

“Operasional (berjalan) biasa, jangan mogok. Tetap produksi karena tahu dan tempe makanan kita juga. Jadi untuk stok aman tapi harga (naik) karena di internasionalnya juga naik,” katanya di Bandung, Rabu (16/2).

(hyg/bmw)

[Gambas:Video CNN]




Source link