Pertumbuhan Fintech Diyakini Meningkatkan Inklusi Keuangan Indonesia

Pertumbuhan Fintech Diyakini Meningkatkan Inklusi Keuangan Indonesia


TEMPO.CO, Jakarta – Berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi finansial (fintech) dinilai memiliki potensi besar membantu pencapaian target indeks inklusi keuangan, yang dicanangkan pemerintah, sebesar 90 persen pada 2024.

Read More

CEO & Co-Founder KoinWorks Benedicto (perusahaan fintech) Haryono mengatakan, untuk mengejar target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 itu, perlu perhatian khusus terhadap infrastruktur, edukasi, serta regulasi.

Benedict memaparkan bahwa infrastruktur untuk menunjang melesatnya tingkat inklusi keuangan itu adalah meliputi sumber daya manusia dan internet.

Sedangkan, dalam hal edukasi, lanjutnya, semua pihak, termasuk pelaku industri dan media, turut menjelaskan efek positif maupun negatif dari fintech, termasuk dari aspek regulasi yang terkait dengan perlindungan konsumen hingga kemudahan akses data oleh pemerintah.

“Misalnya, dukcapil, itu data KTP dan biometrik orang kan. Dukcapil teoritik sudah buka akses ke fintech sejak tahun 2017 atau 2016, KoinWorks pun sudah memasuki aplikasi untuk terhubung ke mereka, sudah empat tahun tapi belum bisa masuk karena nunggu antrian,” katanya dalam webinar bertajuk “Accelerate Financial Inclusion in Indonesia” di Jakarta, Rabu, 6 April 2022.

Padahal, ia mengemukakan bahwa dengan adanya data yang terhubung tersebut dinilai akan bisa membuat target inklusi finansial bisa tercapai lebih cepat. Hal ini karena Fintech dapat membantu menyediakan akses produk finansial pada masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan.





Source link