Rencana Penerapan MLFF di Seluruh Jalan Tol Indonesia, Apa Kelebihannya?

Rencana Penerapan MLFF di Seluruh Jalan Tol Indonesia, Apa Kelebihannya?


TEMPO.CO, Jakarta – Secara bertahap, seluruh jalan tol di Indonesia akan melakukan uji coba penerapan sistem multi lane free flow (MLFF). Penerapan teknologi ini merupakan sebuah inovasi dan transformasi digital terbaru di jalan tol dengan menerapkan konsep intelligent toll road system (ITRS). Konsep ini merujuk pada Teknologi Toll Road 4.0.

Read More

Mengutip laman bisnis.com, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Triono Junoasmono mendefinisikan bahwa MLFF untuk tol merupakan terobosan inovasi terbaru dalam layanan transaksi di jalan tol melalui aplikasi smartphone dengan menggunakan sistem server based dengan teknologi global navigation satellite system (GNSS). Selain itu, data kendaraan juga akan dikenali menggunakan satelit tersebut. Nantinya, sistem ini akan diterapkan pada akhir 2022.

Kelebihan Penerapan MLFF

Rencana penerapan sistem nontunai dan nirsentuh ini juga didukung penuh oleh Pusat Kajian Infrastruktur Strategi (PUKIS). Direktur Eksekutif PUKIS, M.M. Gibran Sesunan dalam siaran pers di Yogyakarta, 14 Juli 2022, menjelaskan kelebihan penerapan MLFF. 

“MLFF merupakan batu loncatan baru di sektor jalan tol nasional. Sistem ini dapat menjadi solusi atas permasalahan antrean dan kepadatan kendaraan yang sering terjadi di gerbang tol. Sistem ini akan mengurangi waktu transaksi secara signifikan sehingga waktu tempuh perjalanan secara umum juga dapat terpangkas,” Gibran. 

PUKIS juga mengutarakan kelebihan MLFF tidak hanya dari segi lalu lintas saj, melainkan juga dari segi lingkungan hidup. Berdasarkan penelitian di sejumlah negara, MLFF dapat mengurangi polusi udara secara signifikan, khususnya di gerbang tol dan sekitarnya yang selama ini menjadi titik konsentrasi polusi terparah di jalan tol.

Kendati demikian, dalam penerapan MLFF juga terdapat beberapa catatan kekurangan agar nantinya sistem ini dapat berjalan dengan baik. Pada siaran pers tersebut, Gibran Sesunan juga menguraikan kekurangan dalam penerapan MLFF.

Pertama, penerapan MLFF sangat bergantung pada kejujuran pengguna karena cenderung menggunakan honesty system atau honor system. Sebagai contoh, pengemudi bisa dengan mudah memasuki jalan tanpa membayar tarif. Kejadian ini dapat juga diistilahkan dengan kebocoran (leakage) dalam operasional jalan tol. Akibatnya, perlu kerangka hukum yang kuat untuk pencegahan dan penindakan pengemudi seperti ini. Selain itu, perlu adanya sosialisasi masif oleh pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Kedua, studi di negara-negara lain menunjukkan bahwa angka kecelakaan setelah menerapkan MLFF menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena tidak ada lagi antrean pembayaran di gerbang tol sehingga kejadian tabrak belakang dapat berkurang. Namun, PUKIS mengingatkan bahwa potensi kecelakaan justru dapat bergeser ke lokasi lainnya. Sebab, pengemudi bisa terus melaju sehingga kehati-hatian dapat berkurang. 

Ketiga, pemerintah perlu mengantisipasi potensi kekacauan yang mungkin terjadi ketika uji coba penerapan MLFF. Mengingat sistem ini belum dikenal luas oleh masyarakat maka memungkinkan bahwa beberapa pengemudi tidak siap dengan perangkat teknologi yang digunakan. Akibatnya, kekacauan antara pengemudi dan petugas tol tidak terbendung yang menyebabkan terhambatnya lalu lintas. Akhirnya, sistem ini hanya dapat menghambat mobilitas masyarakat, mengganggu kelancaran sistem logistik nasional, dan berdampak negatif dari sisi sosial dan politik.

Namun, Gibran tetap optimis sistem ini akan berhasil. Ia menuturkan, Indonesia telah memiliki pengalaman yang mirip saat peralihan dari transaksi tunai ke transaksi e-toll yang berjalan sukses.

“Keputusan untuk menerapkan MLFF secara bertahap merupakan langkah bijak. Dengan begitu, pemerintah dapat menguji, mengevaluasi, sekaligus memberikan kesempatan bagi seluruh pemegang kepentingan dan masyarakat umum untuk beradaptasi terhadap sistem baru ini”, ujarnya. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Sistem MLFF Berlaku Mulai Akhir Tahun ini, Bagaimana Nasib Kartu e-Toll?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.



Source link