Dilansir dari CNN Business, Kamis (12/5), pendapatan Coinbase sudah jatuh 75 persen dalam setahun terakhir. Bahkan, nilai saham perusahaan sudah jatuh lebih dari 50 persen pekan ini.
Kerugian Coinbase imbas sejumlah kripto dengan kapitalisasi terbesar yang kompak merosot, khususnya bitcoin dan ethereum yang mencakup 48 persen dari pendapatan transaksi perusahaan pada kuartal I 2022.
Pagi ini, bitcoin melemah 7,69 persen selama 24 jam terakhir atau 27,55 persen dalam sepekan. Harga bitcoin sudah turun dibawah level US$30 ribu, yakni menjadi US$28.270 per keping. Sedangkan, ethereum melorot 12,46 persen dalam sehari atau 29,79 persen.
Akibat berjatuhannya kripto, Coinbase juga kehilangan sejumlah pelanggan, volume transaksi dan aset dari kuartal sebelumnya.
“Kuartal I 2022 menunjukkan pola penurunan aset kripto dan ketidakstabilan yang sudah dimulai sejak akhir 2021,” kata Coinbase dalam surat kepada pemegang saham.
Di surat tersebut, terdapat pernyataan yang menyinggung kemungkinan perusahaan bisa bangkrut. Oleh karena itu, pelanggan khawatir aset kripto yang mereka tabung di Coinbase tidak bisa diakses jika perusahaan jatuh bangkrut.
Namun, CEO Coinbase Brian Armstrong mengunggah cuitan yang meyakinkan pelanggan bahwa tidak ada risiko bangkrut dan semua dana yang disetor di Coinbase masih aman.
Ia mengatakan perusahaan memang diwajibkan untuk menulis peringatan kebangkrutan oleh aturan yang berlaku karena posisinya sebagai perusahaan publik yang memegang aset kripto untuk pihak ketiga.
Coinbase baru menjadi perusahaan publik tahun lalu dengan pencatatan sahamnya di Nasdaq langsung bernilai hampir US$100 miliar atau setara Rp1.456 triliun (asumsi kurs Rp14.560 per dolar AS). Nilai pasar Coinbase kini berada di kisaran US$15 miliar.
[Gambas:Video CNN]
(tdh/bir)
