Bandara Muara Bungo mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat dalam empat tahun terakhir. Pada masa kepemimpinan H Mashuri-H Safruddin Dwi Aprianto (Hamas-Apri), bandara kebanggaan warga bumi langkah serentak limbai seayun, bisa dioperasionalkan secara maksimal.
Bandar Udara Muara Bungo adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Bungo, provinsi Jambi, Indonesia. Berlokasi di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah atau sekitar 20 menit dari pusat Kota Muara Bungo. Mulai beroperasi terhitung sejak tanggal 25 November 2012.
H Mashuri menyebutkan, Bandara Muara Bungo ini dibangun oleh Pak Zulfikar. Katanya sangat bangga beliau bisa membangun bandara di Kabupaten Bungo, sehingga daerah kita menjadi hebat. Beliau tidak bisa menyelesaikannya sampai pesawat mendarat, karena beliau sudah habis masa jabatannya.
Kami kata Mashuri tentu meneruskan. “Habis setelah itu (Zulfikar), dilanjutkan oleh Pak Sudirman. Pak Sudirman hanya bisa menurunkan satu pesawat Avia Star waktu itu. Tapi setelah itu, kami jadi bupati, kami berkeliling ketemu seluruh maskapai-maskapai. Alhamdulillah, Bungo ke Jakartanya dua kali sehari, ke Jambi sekali sehari, dan ke Palembang tigo kali seminggu.
Zaman Haji Mashuri lah Bandara biso dioperasionalkan secara maksimal ,” ungkap Mashuri saat bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan mak-mak Dusun Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas di kediaman Ismail Buzar, Kamis (6/11) yang disambut tepuk tangan gemuruh dari warga yang hadir.
Untuk itu kata pria yang lebih akrab disapa Hamas ini, tidak mungkin pihaknya membangun bandara lagi.
“Bandara sudah dibangun Pak Zulfikar, kami tentu melanjutkan pembangunan dan kito memanfaatkan bandara. Kedepan, bandara terus kito kembangkan, kito berkeyakinan, berkeinginan bahwa bandara ini akan menjadi bandara internasional . Bila perlu bandara kito ini menjadi embarkasi haji di Provinsi Jambi. Itu harapan kito. Kito dorong ke arah itu,” kata Mashuri penuh optimis. (TMC)
