Stok BBM Sri Lanka Habis Dihantam Krisis

Stok BBM Sri Lanka Habis Dihantam Krisis



Jakarta, CNN Indonesia — Pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Sri Lanka habis akibat krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut.

Read More

Mengutip Reuters, Selasa (17/5), Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan negaranya membutuhkan suntikan US$75 juta dalam valuta asing untuk membayar impor penting.

“Saat ini kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami,” kata Ranil dalam pidatonya.


Ia mengatakan dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan berupa bensin dan solar dalam bentuk utang dari India. Kendati negara tersebut juga mengalami kekurangan stok 14 obat-obatan penting.

Sementara itu di Kolombo yang merupakan kota metropolitan Sri Lanka, antrean panjang kendaraan terjadi di pom bensin selama berjam-jam.

“Saya sudah mengantre lebih dari enam jam,” ujar salah satu pengemudi, Mohammad Ali. Ia menambahkan telah menghabiskan waktu enam hingga tujuh jam hanya untuk mendapatkan bensin.

Pengemudi lainnya Mohammad Naushad mengatakan pom bensin yang dia tunggu kehabisan bahan bakar. Ia mengaku sudah berada di pom bensin itu sejak pukul 7 – 8 pagi.

“Kapan itu datang, tidak ada yang tahu. Apakah ada gunanya kami menunggu di sini, kami juga tidak tahu,” katanya.

Sri Lanka mengalami krisis terberat sejak kemerdekaannya pada 1948 lantaran pandemi covid-19, kenaikan harga minyak dan pemangkasan pajak populis oleh dinasti Rajapaksa.

Kekurangan devisa parah menyebabkan inflasi yang merajalela. Unjuk rasa warga merajalela di tengah defisit obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok.

Pengiriman BBM diesel menggunakan jalur kredit India tiba di negara itu pada Minggu lalu. Namun, pasokannya belum didistribusikan ke seluruh pulau.

Menteri Tenaga Kerja Kanchana Wijesekera meminta masyarakat untuk tidak mengantre atau mengisi ulang bahan bakar dalam tiga hari ke depan sampai pengiriman ke 1.190 SPBU selesai.

Unjuk rasa masyarakat terhadap Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya terus terjadi dan menewaskan 9 orang dan melukai 30 orang.

Tak hanya itu, unjuk rasa tersebut membuat Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri. Posisi perdana menteri kemudian digantikan oleh Ranil Wickremesinghe yang merupakan oposisi dari partai pemerintah.

Dilantiknya Wickremesinghe pada Kamis (12/5) lalu diharapkan bisa menenangkan pengunjuk rasa. Namun, para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan melanjutkan kampanye mereka selama Gotabaya Rajapaksa tetap menjadi presiden.

Mereka juga menyebut Wickremesinghe sebagai antek dan mengkritik pengangkatannya atas empat menteri kabinet, semua anggota partai politik yang dijalankan oleh Rajapaksa bersaudara.

[Gambas:Video CNN]
(dzu/sfr)




Source link