Direktur Utama CSMI Arriola Arthur Raphael juga mengatakan pihaknya juga telah memutus karyawan kontrak yang masa kontraknya sudah habis dan merumahkan karyawan jika restoran tutup atau tidak diperlukan.
“Upah untuk seluruh karyawan pusat dan cabang dievaluasi dan dibayar 50 persen,” ungkapnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efex Indonesia (BEI), Senin (18/4).
Meski demikian, ia tidak menjelaskan sejak kapan kebijakan tersebut dilakukan.
Dalam laporan keuangan Texas Chicken, pada Agustus 2021 lalu nilai penjualan yang dibukukan hanya Rp2,24 miliar. Angka tersebut turun drastis jika dibandingkan Januari 2021 yang sebesar Rp6,52 miliar.
Per September 2021 perseroan hanya membukukan kas dan setara kas sebesar Rp8,4 miliar atau hanya 7,34 persen dari total aset perseroan.
Arriola mengatakan kas digunakan untuk operasi yang bersifat tunai.
“Penyebab kas dan setara kas cukup kecil karena memang telah digunakan untuk membayar kegiatan perusahaan seperti pembelian persediaan tunai dan pembayaran operasional lainnya,” sambungnya.
[Gambas:Video CNN]
Ia menuturkan penjualan Texas Chicken memang menurun 50 persen akibat pandemi. Hal tersebut juga mengakibatkan pihaknya harus menutup banyak gerai, bahkan di Jkarta saja sudah tidak ada gerai yang tersisa.
Saat ini gerai Texas Chicken hanya tersisa di kota Medan, Binjai-Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Manado, Padang, Makassar, Bukit Tinggi Sumatera Barat, Banjarmasin, Kendari, dan Samarinda.
“Jumlah gerai perseroan per Februari 2022 (adalah) 22 gerai,” tandasnya.
(mrh/agt)