Tren Makin Turun, Harga Bitcoin Bertengger di Rp 500 Jutaan

Tren Makin Turun, Harga Bitcoin Bertengger di Rp 500 Jutaan


TEMPO.CO, Jakarta -Aset kripto pada Bitcoin (BTC) terus menunjukkan penurunan selama sebulan terakhir. Hari ini harga per koin bertengger di US$ 34.689,88 per koin atau Rp 502.956.428,66 (asumsi kurs Rp 14.498) ada pukul 17.30 WIB.

Read More

Kemarin pada waktu yang sama, harga Bitcoin di level Rp 522.516.847,35 atau US$ 36.039. “Harga Bitcoin live hari ini adalah US$ 34.689,88 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar US$ 33.694.490.029,” tulis situs coinmarketcap.com, Minggu, 8 Mei 2022.

Menurut situs tersebut, aset kripto ini terpantau terus konsisten menurun walaupun sempat ada kenaikan.

Lalu Ethereum (ETH), aset kripto ini juga mengalami tren penurunan yang konsisten. Hari ini terpantau bertengger di harga US$ 2.563,54 atau Rp 37.167.869,22 per koin.

Sedangkan kemarin, harganya berada di US$ 2.685 atau Rp 38.928.875,25 per koin. “Kami memperbarui harga ETH ke US$ kami secara real-time. Ethereum turun 4,77 persen dalam 24 jam terakhir. Peringkat CoinMarketCap saat ini adalah kedua, dengan kapitalisasi pasar langsung sebesar US$ 309.112.514.513,” tulis data dari coinmarketcap.com.

Analis Pasar Senior di Oanda Asia Pasifik, Jeffrey Halley mengatakan, aset kripto tengah terbebani oleh para trader yang menghindari risiko keseluruhan yang melanda pasar global. Mengingat bank sentral The Fed memerangi inflasi sambil mencoba meredam penambah stimulus selama pandemi Covid-19.

“Jika sentimen risiko terus menurun, secara teknikal menunjukkan Bitcoin bisa menuju ke US$ 28 ribu dan kemudian ke US$ 20 ribu,” katanya, dikutip dari Bisnis, Sabtu, 7 Mei 2022.

Sedangkan CEO dan pendiri Mudrex Edul Patel mengatakan, BTC turun hampir 10 persen menembus harga support-nya. Kemungkinan harganya dapat turun lagi di level saat ini. “Support harga Bitcoin sekarang berada di US$ 32 ribu,” ungkapnya.

Kepala Penelitian Institusional di Coinbase Global Inc. David Duong berargumen, ada banyak hambatan yang dihadapi aset kripto dan pasar lainnya di 2022. Melihat juga dari ketidakpastian atas jalur ekonomi global dan termasuk kebijakan bank sentral yang lebih hawkish.

“Yang perlu menjadi perhatian adalah banyak pemikiran bahwa masih ada peluang besar untuk koreksi penurunan lebih lanjut di seluruh aset berisiko,” ungkap Duong.

FAIZ ZAKI | BISNIS

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok Secara Beruntun, Dikhawatirkan Terjun ke USD 32 Ribu





Source link