Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga, Pertama Sejak 2008

Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga
Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga

Jakarta – Lima Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga dan mendesak pemerintah untuk mengizinkan kenaikan harga dalam sepekan. Permohonan itu disebabkan oleh biaya produksi yang meningkat tajam akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan permintaan tersebut. Ia juga menjelaskan nasib kenaikan harga mi instan itu bakal diputuskan oleh Departemen Perdagangan Dalam Negeri.

Read More

Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga

“Saya pikir mereka sedang mempertimbangkan semua biaya sekarang. Jika mereka benar-benar perlu mengubah harga, itu harus mengikuti biaya (produksi) yang sebenarnya,” kata Laksanawisit kepada media Thailand, seperti diberitakan The Guardian pada Rabu (17/8).

Sebelumnya, pemerintah Thailand memberlakukan kontrol harga pada bahan pokok demi meringankan masyarakat. Batas harga diterapkan untuk bahan pokok seperti telur, minyak goreng, hingga mi.

Namun, produsen mi instan Mama, Wai Wai, Yum Yum, Nissin, dan Suesat memperingatkan bahwa kebijakan batas harga terhadap produk mereka dapat berimbas buruk karena tidak berkelanjutan.

Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perang di Ukraina hingga kekeringan dan banjir di Thailand selama setahun terakhir. Peristiwa tersebut dianggap telah mempengaruhi biaya gandum, energi, dan transportasi meningkat tajam hingga mempengaruhi harga mi di seluruh Asia.

Para produsen mi instan kemudian merilis surat bersama yang disampaikan kepada pemerintah Thailand minggu ini.

Perusahaan Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga, meminta kenaikan harga dari 6 baht atau sekitar Rp2.502 menjadi 8 baht atau sekitar Rp3.337 (1 Baht = Rp417,15). Jika disahkan, kenaikan harga eceran mi tersebut bakal menjadi yang pertama sejak 2008.

Thai Food Products Factory selaku produsen Wai Wai juga mengklaim beberapa produk dijual dengan kerugian, dan mengancam akan mengurangi penjualan di Thailand demi pasar luar negeri jika harga tak naik.

Menanggapi usulan Produsen Mi Instan Thailand Minta Izin Kerek Harga tersebut, Jurin Laksanawisit mengatakan kepada media Thailand bahwa kenaikan harga menjadi 8 baht terlalu tinggi dan akan membebani konsumen.

Sementara itu, harga mi telah meningkat di negara Asia lainnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan. Harga gandum di China juga diperkirakan bakal meningkat hingga 30 persen di China pada tahun ini.