Ogoh-ogoh Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi

Ogoh-ogoh, Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi
Ogoh-ogoh, Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi

Liputanpers.com – menyajikan informasi terbaru tentang Ogoh-ogoh, Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi.

Anda juga bisa mencari berita terkait dalam kategori pendidikan, yang selalu terupdate setiap hari.

Read More

Liputanpers merupakan portal berita yang berasal dari berbagai sumber media online maupun sumber informasi swadaya masyarakat.

Setiap informasi yang di publikasikan pada situs kami cantumkan sumber serta link dari situs terpercaya dan anda bisa mengunjungi situsnya yang pada akhir artikel ini.

Simak artikel menarik lainnya tentang 8 Bacaan Doa Menyambut Ramadan serta Manfaatnya, Berikut ini berita selengkapnya yang kami rangkum di bawah ini:

Ogoh-ogoh, Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi

Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung yang berasal dari Bali. Karya ini menggambarkan Bhuta Kala yang dibuat menjelang Hari Raya Nyepi.

Bhuta Kala dalam ajaran Hindu Dharma adalah Bhuta (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tidak bisa diukur dan tidak bisa dibantahkan.

Bhuta Kala diwujudkan dalam bentuk patung sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya disebut sebagai raksasa yang menakutkan.

Patung yang berbentuk cukup menyeramkan ini disebut sebagai makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka dalam bentuk naga, gajah, Widyadari.

Seiring berkembangnya zaman, karya ini tidak hanya dibuat dalam bentuk-bentuk hewan, melainkan dibuat menyerupai orang terkenal.

Yuk, mengenal ogoh-ogoh lebih jauh di artikel ini, Moms.

Baca Juga: 5 Bacaan Doa agar Cepat Dapat Kerja

Mengenal Ogoh-ogoh

Foto: Ogoh-ogoh (Baligoldentour.com)

Ogoh-ogoh sangat identik dengan Hari Raya Nyepi di Bali. Acara ini paling menarik di antara rangkaian Upacara Nyepi.

Patung yang sudah dibuat akan diarak pada malam Pengurupukan, yaitu sehari menjelang Tahun Baru Saka atau biasa disebut Hari Raya Nyepi.

Perayaan berlangsung pada sore hari yang diarak dari desa ke pusat kota hingga akhirnya kembali ke desa.

Ada patung yang langsung dibakar dengan tujuan agar hal-hal negatif ikut terbakar dan menghilang.

Patung yang penampilannya sangat seram biasanya diarak keliling desa atau kota oleh masyarakat atau desa adat yang didominasi oleh pemuda.

Pawai ini terbilang sangat sakral dan penting bagi umat hindu di Bali.

Baca Juga: Hukum Potong Rambut saat Haid Menurut Islam

Proses Pembuatan Ogoh-ogoh

Ogoh-Ogoh Bali

Foto: Ogoh-Ogoh Bali (Flickr.com)

Proses pembuatan di setiap desa biasanya memakan waktu 3 bulan sebelum festival Pengerupukan.

Bahan-bahan yang disediakan adalah bambu untuk membuat rangka dan styrofoam untuk melapisi anyaman bambu agar menyerupai kulit atau badan.

Bahan lainnya adalah kain sebagai pakaian dari patung. Jika ogoh-ogoh memiliki ukuran lebih besar, bisa memakan waktu lebih lama lagi, Moms.

Nah, setelah semuanya selesai, patung ditutup dengan kain dan akan dibuka pada hari pawai.

Pawai ini bertujuan untuk mengusir hal-hal negatif yang masuk ke desa.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Sudah Merdeka Finansial

Sejarah Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh di Bali

Foto: Ogoh-ogoh di Bali (Commons.wikimedia.org)

Nama ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali “ogah-ogah” artinya sesuatu yang diguncang.

Saat patung ini diarak keliling, selalu digoyang-goyang oleh para pembawanya agar terlihat bergerak atau menari.

Seiring berkembangnya zaman, patung ini bisa dibuat bergerak sendiri dengan menggunakan mesin atau alat lainnya sehingga tidak perlu menggunakan tenaga manusia untuk digoyangkan.

Versi sejarahnya sebenarnya cukup banyak Moms. Beberapa orang berpendapat bahwa patung ini sudah dikenal sejak zaman Dalem Balingkang (kerajaan Bali kuno).

Saat itu, patung ini digunakan dalam prosesi Pitra Yadnya atau biasa disebut Ngaben.

Namun, ada pula argumen lain yang mengatakan bahwa keberadaan patung ini terinspirasi dari tradisi Ngusaba Ndong-Nding dari Desa Selat, Karangasem yang juga menggunakan sosok serupa untuk mengusir roh jahat.

Argumen lainnya adalah Barong Landung yang membuat ogoh-ogoh lahir.

Barong Landung adalah sejenis barong raksasa yang merupakan perwujudan dari raja dan ratu kuno yang menakutkan bernama Raden Datonta dan Sri Dewi Baduga.

Meski ada begitu banyak argumen mengenai sejarahnya, seni patung ini sudah ada sejak 1980-an.

Kala itu seni patung ini juga diperuntukkan ketika Nyepi dan masuk dalam daftar hari besar nasional.

Kemudian, orang Bali mulai menciptakan sosok onggokan yang disebut ogoh-ogoh di beberapa bagian Denpasar.

Setelah itu, budaya ini menyebar lebih luas ke seluruh Bali dan kemudian pertama terlibat dalam parade Pesta Kesenian Bali XII (Festival Kesenian Bali XII).

Kesimpulan

Itulah informasi tentang Ogoh-ogoh, Pawai yang Berlangsung Sebelum Hari Nyepi yang bisa kami berikan, semoga bermanfaat.

Berita selengkapnya bisa anda akses melalui link berikut ini: Portal Berita terpercaya