Cerpen Belum Selesai

Cerpen Belum Selesai




Cerpen Karangan: Nazai
Kategori: Cerpen Cinta

Lolos moderasi pada: 15 July 2021

Sudah waktunya.
Aku harus bertahan. Malam ini terakhir melihat wajah penuh pesonanya.
Karena esok lusa semua sudah berakhir.

Read More

Aku membuka pelan pintu minimarket langgananku. Mengambil barang, lalu bergegas membayar.
Bola mataku sempurna membulat. Sift malam kan Mbak Ayu, kenapa ada cogan kesasar?
Aku berusaha untuk biasa saja. Tapi? Lihatlah. Cowok ini mirip aktor korea kesukaan temanku. Sial. Jantung ini berdegup tidak karuan. Bahkan saat menyerahkan uang pun mata ini tidak bisa lepas darinya. Apa aku terlalu berlebihan?
Masa bodo. Yang penting aku harus segera pulang.

“Mbak? Mau saya anterin? Sudah hampir tengah malam lho.”
Langkahku terhenti. Menoleh. Cowok itu tersenyum. Buru-buru aku menggeleng kencang. Segera pergi.
Itulah awal dimana aku mulai tertarik padanya. Sikapnya tidak buruk. Aku keliru. Hingga rasa ini tumbuh subur. Membuatku tak henti untuk pergi ke minimarket itu setiap malam.
Dan malam ini, aku harus berani menanyakan siapa namanya.

“Rangga.” Cowok itu tersenyum.
Aku tak bisa menyembunyikan rasa senang ini.
“Boleh berteman? Sepertinya kita seumuran.” Rangga menjulurkan tangannya.
Aku diam membeku. Seketika tersadar. Untuk apa aku tahu namanya? Dan kemungkinan kecil untuk akrab, karena esok aku harus pergi. Untuk apa aku memberanikan diri seperti ini? Sia-sia. Malah akan membuat runyam.

“Lin?”
Aku menatap Rangga. Apa aku boleh tinggal disini jika bersamamu?
Rangga tersentak, “Apa maksudmu?”
Tangis ini pecah seketika. Rangga terlihat bingung. Dan akhirnya dia mengajakku duduk di kursi kasir.

15 menit berlalu, aku mulai tenang. Menatap sedih kearahnya.
“Aku menyukaimu.”
Aku mengatakannya! Tapi untuk apa? Sia-sia.
Wajah penjaga sift malam itu memerah. Menutup mukanya dengan satu tangan.
Aku menunduk. Biarlah ini menjadi sulit. Lebih baik mengatakan daripada dipendam bukan? Harusnya aku lega, kan? Tapi kenapa hati ini sakit? Apa aku salah mengatakannya?

Lengang sejenak.
“Maaf. Tolong lupakan. Ini sangat konyol. Besok aku tidak akan mengganggumu lagi.”
Aku bangkit, lalu melangkah melewatinya. Berterima kasih. Kemudian pergi. Tapi?
Dia meraih lenganku.
“Kau tidak memintaku menjawabnya?” Wajahnya suram.
Aku tak tahan lagi. Cukup. Harusnya kisah ini selesai sampai disini saja kan? Aku tak punya muka lagi. Aku dan Rangga baru berkenalan beberapa menit yang lalu, apa dia akan mengganggapku aneh?
Sudahlah. Itu semua tidak penting. Kisah ini harus selesai malam ini juga!

Kuberanikan diri ini untuk menatap wajahnya yang tampan. Sungguh, jarak ini amat dekat. Aku dapat merasakan pesona itu.
“Rangga. Aku-”
“Aku juga menyukaimu.” Potongnya dengan wajah serius.
Sial. Jantung ini berdetak tidak karuan. Tapi aku harus mencegahnya.
“Maafkan aku-”
“Aku selalu berharap untuk berani mengatakan ini. Dan semoga rasa suka ini menjadi cinta jika kita terus bersama.”
Aku terhenyak.
“Sejak pertama aku menjadi penjaga sift malam, betapa sering melihat wajah indahmu. Membuatku tak henti memikirkanmu. Aku senang karena kau ternyata punya perasaan yang sama. Tapi, kenapa?”
Aku tak mampu menatapnya.

5 detik lengang. Ide gila muncul di kepalaku.
“Apa kau sungguh ingin bersamaku?”
Dia mengangguk mantap.
Aku menghela napas. “Tutup matamu.”
Dia menutup mata. Aku melihat sekeliling, tidak ada orang. Sorot mataku tertuju ke suatu benda di samping komputer.
Aku menyeringai.

5 detik, darah terciprat kemana-mana.
10 detik, sosok putih mulai bangkit dari tubuh itu.
Rangga tersenyum. Aku meraih tangannya.
Kisah ini belum selesai.

Cerpen Karangan: Nazai


Cerpen Belum Selesai merupakan cerita pendek karangan Nazai, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.


“Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!”



Share ke Facebook

Google+

” Baca Juga Cerpen Lainnya! “


Oleh: Rizki Bagus

Jam istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, dan kelas ini pun sudah mulai kosong akibat ditinggal oleh penghuninya yang pergi menikmati jam istirahatnya. Hanya menyisakan rizki dan



Oleh: Imron Rosyadi

Masuk ke sebuah ruangan, ada seorang pria dengan ikat kepala berwarna putih, terselip sebuah keris di pinggangnya, kemudian berkumis hitam yang cukup tebal. Ia menatapku dengan lamat. Berdiri dari



Oleh: Ghina

Pada suatu hari hiduplah seorang putri bernama naomi, ia tinggal bersama ibu, bapa, kakak, adik, dan bibinya. Ia hidup dalam istana namun sayangnya naomi sangat suka tidur. Bibinya bernama



Oleh: Ringga Beria

2011 “Kenapa? ada apa dengan tahun 2011 Re?” tanya seseorang dari arah belakang. “Gak apa-apa Vit” senyum Realga pada sahabat terbaiknya. “Seriusan? ekspresi kamu itu gak ngeyakinin” tebak Vitsha



Oleh: Aam Qoerniashy

Tuhan.. apakah aku tak pantas untuk disayangi? Satu-persatu berpaling dari sisi ku Perih hati ini saat harus menerima takdir dari mu Kemana janji mu Rangga? Kau telah mengingkarinya Kini..


8 tahun cerpenmu



“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
“Kalau iya… jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?”






Source link

Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa